news Details

 

SERUMEN (KOTORAN TELINGA)

Dr. dr. Muyassaroh, Sp.THT-KL(K), M.Si.Med

Dari  RSUP Dr.Kariadi Semarang

  

            Sahabat Sehat, serumen sering diistilahkan oleh masyarakat sebagai kotoran telinga, Istilah kotoran telinga sebenarnya kurang tepat oleh karena kotoran menginterpretasikan kita sebagai sesuatu yang dihasilkan oleh tubuh dan harus dibuang karena tidak bermanfaat, sementara serumen banyak manfaatnya bagi telinga.1

 

Keuntungan/Manfaat Serumen2,3

  1. Serumen berfungsi sebagai pembersih liang telinga. Serumen akan menangkap partikel atau benda asing dalam ukuran mikro sehingga tidak masuk lebih dalam. Selanjutnya secara alami partikel tersebut akan dikeluarkan dengan bantuan gerakan rahang bawah saat mengunyah.
  2. Serumen berfungsi sebagai lubrikasi yang dapat mencegah liang telinga menjadi kering dan gatal. Zat lubrikasi ini diperoleh dari kandungan lemak yang tinggi dari produksi kelenjar keringat.
  3. Serumen berfungsi sebagai antibakteri dan antijamur. Terdapatnya lisosim dalam serumen dan pH rendah (sekitar 5-6) akan membuat suasana yang sukar untuk tumbuh kuman.

 

Kerugian/efek samping

Pada keadaan tertentu, serumen dapat menyebabkan gangguan yaitu bila terjadi penumpukan serumen yang berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada liang telinga yang disebut sebagai serumen obsturan atau impacted cerumen. Keadaan ini dapat menimbulkan keluhan telinga berdenging, rasa tidak nyaman di telinga dan kurang pendengaran4

Gambar serumen menyumbat

Penanganan

Tindakan yang dapat dilakukan adalah konsultasi ke dokter apabila sudah terjadi gangguan seperti rasa nggak nyaman di telinga, denging atau kurang dengar. Bila serumen terlihat sedikit dan sudah berada di pinggir liang telinga dapat diambil oleh teman ato orang tua dengan alat atau cotton bud kecil dengan cara memasukkan alat ke bagian yang kosong secara berhati hati kemudian diambil serumennya seperti di cungkil 1,3

 

 

Daftar Pustaka

  1. Purdy, Julie. Cerumen Management. Internasional hearing society sound board. February 2015.
  2. Qadir W, Shafi O,Malik M, Qazi SM. Epidemiology, clinical characteristics, and magnitude of economic burden of ear wax in kashmir.  European Journal of Pharmaceutical and Medical Research. 2016,3(9), 282-86.
  3. Schwartz SR, Magit AE, Rosenfeld RM, Ballachanda BB, Hackell JM, Krouse HJ, et al.Clinical Practice Guideline (Update):  Earwax (Cerumen Impaction).Otolaryngology– Head and Neck Surgery 2017,  156(1S) S1 –S29

 

 

 

Share:

Tags:

Beri Komentar