news Details

CIDERA PITA SUARA KARENA ASAM LAMBUNG

(dr. Farokah Sp. THT-KL (K)., MSi. Med)

 

Pita suara atau dalam bahasa medis yaitu Plica Vocalis, merupakan serat lunak yang berada pada saluran napas atas dan berfungsi untuk menghasilkan suara yang keluar dari mulut kita. Pita suara merupakan salah satu organ penting dalam menghasilkan suara, sebenarnya tidak hanya pita suara yang membantu kita untuk mengeluarkan suara tetapi ada organ pembantu lainnya seperti tulang keras, tulang rawan dan saraf yang berada disana. Tidak terbayangkan jika kita hidup tanpa suara karena kita lengah dalam menjaganya? Semua akan serba susah, apalagi dalam hal komunikasi.

Lalu, apa hubungannya pita suara dengan asam lambung dok? Kenapa asam lambung malah bisa membuat cidera pita suara?

Pertama kita harus mengetahui pengertian dari asam lambung itu sendiri. Jadi, asam lambung adalah suatu zat asam yang dihasilkan oleh sel-sel yang ada di lambung untuk melindungi lambung dari bakteri-bakteri, kuman-kuman dan berbagai zat yang dapat merusak saluran pencernaan. Karena asam lambung itu bersifat asam, maka akan mengganggu fungsi dari jaringan lain selain lambung karena tidak memiliki pertahanan terhadap asam tersebut seperti jaringan pertahanan yang  dimiliki lambung.

Asam lambung ini sendiri terkadang dapat naik tidak berada pada tempatnya seperti esophagus (saluran untuk lewatnya makanan dari mulut menuju lambung) dan laryngopharingeal (saluran napas atas tempat melekatnya pita suara). Penyakit ini dalam bahasa medis di sebut LPR (laryngopharyngeal reflux). Kejadian naiknya asam lambung ini terjadi karena banyak faktor, yaitu sering mengkonsumsi makanan yang digoreng atau berlemak, minuman alkohol, kopi atau merokok serta kebiasaan berbaring setelah makan. Asam lambung yang naik ini dapat merusak pita suara dan jaringan sekitar.

Apa gejala dan tandanya dok?

Gejala yang dirasakan meliputi suara serak, berdehem, adanya lender di tenggorok, kesulitan menelan, batuk setelah makan atau berbaring, kesulitan bernapas, batuk yang mengganggu, rasa mengganjal di tenggorok dan rasa panas di dada atau nyeri dada/ gangguan pencernaan/ riwayat sakit maag.

Wah saya sering merasakan itu dok, lalu apa yang harus saya lakukan?

Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan menghindari penyebab-penyebab naiknya asam lambung itu sendiri seperti yang sudah dijelaskan diatas. Jika dirasa penyebab sudah dihindari tetapi gejala masih tetap ada, maka segera konsultasikan kepada dokter spesialis THT untuk menanganinya. Dokter akan mengidentifikasi berat ringannya gejala tersebut dengan menggunakan kuesioner RSI (Refleks Symptom Index), skala setiap pertanyaan bernilai 0 bila tidak didapatkan keluhan dan nilai 5 bila keluhan sangat berat di kategorikan tidak normal apabila skor ≥13. Kemudian dilanjutkan penilaian RFS ( Reflux Finding Score ) dengan menggunakan alat endoskopi khususya itu Fiber Optic Laryngoscopy (FOL) untuk memvisualisasi ada tidaknya kelainan dan derajat keparahan pada laringofaring (kerongkongan).

Apa yang kita punya harus kita jaga, itulah salah satu cara mudah untuk bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan. Semoga bermanfaat!

 

Daftar Pustaka

  1. Bailey BJ. Laryngopharyngeal Reflux. In: Head and Neck Surgery Otolaryngology. 5th Bailey BJ et all editors. Lippincott Raven Publisher. 2014 ; p 958-75
  2. Arslan H, Candar T, Kuran S, Akamansu SH, Kocaturk S. New inflammatory paramaters in Laryngopharyngeal Reflux. The journal of Laryngology. 2016; April 19: 1-5
  3. Rees CJ, Belafsky PC. Laryngopharyngeal Reflux: Current Concept in Patophysiology, Diagnosis, and Treatment. Int J Speech-Language Pathol. 2008;10(4): 245-53.
  4. Belafsky PC, Postma GN, Koufman JA. The validity and reabilityof reflux symptom index. Journal of Voice. 2001;16(274-7)
  5. Blumin JH, Johnston N. Laryngopharingeal reflux. In: Johnston JT, Rosen CA, editors. Bailey’s head and neck otolaryngology. I. Philadellphia: Lippincott Williams &wilkins; 2014. P. 956-73
  6. Naseri I. Laryngopharingeal Reflux: Overview and Clinical Implications. North Flo Med. 2011; 62(1):35-8
  7. Khan AM, Hashmi SR, Elahi F, Tariq M, Ingrams DR. Laryngopharyngeal Reflux: A Literatur review. Surgeon. 2006; 4(4):221-5
  8. Koufman J, Aviv JE, Casiano RR, Shaw GY. Laryngopharingeal reflux : Position statement on committee of speech, voice, swallowing disorders of the American academy of otolaryngology head and neck surgery Otolaryngol head and neck surg. 2002;127:32-5
  9. Johnston N, Bulmer D, Gill GA. Cell biology of laryngeal epithelial defences in health and disease: further studies. Ann OtolRhinolLaryngol. 2003;1(12):481-91
  10. Iglesia FV, Gonzales SF, Gomez MC. Laryngopharingeal reflux: Correlation between symptoms and sign by means of clinical assessment questionnaires and fibroendoscopy. Is this sufficient for diagnosis? ActaOtorrinolaringol Esp. 2007;58(9):421-5
Share:

Tags:

Beri Komentar