news Details

MIMISAN DIANGGAP BERBAHAYA?

Sahabat sehat, pernahkah Anda mengalami mimisan? Hampir semua orang pernah mengalami mimisan. Mimisan bisa terjadi pada semua usia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Apa itu mimisan ? Mimisan atau epistaksis adalah perdarahan yang terjadi pada bagian dalam hidung. Mimisan sebenarnya bukan kondisi yang berbahaya dan dianggap sebagai gangguan kecil.

Mimisan/ epistaksis dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan lokasinya, yaitu epistaksis anterior dan epistaksis posterior. Epistaksis/mimisan anterior merupakan jenis epistaksis yang paling sering dijumpai terutama pada anak-anak dan biasanya dapat berhenti sendiri. Penyebab mimisan anterior biasanya antara lain mengupil terlalu dalam/keras, membuang ingus sangat keras, hidung tersumbat, biasanya disebabkan oleh infeksi (seperti pilek dan flu), sinusitis, demam/alergi, udara kering (sehingga menyebabkan membran hidung menjadi kering, bagian dalam hidung yang kering menjadi lebih rentan terhadap perdarahan dan infeksi), penggunaan dekongestan hidung yang berlebihan, atau karena cedera ringan pada hidung.

Mimisan posterior  lebih jarang terjadi daripada mimisan anterior, tapi biasanya lebih sering terjadi pada orang dewasa. Mimisan jenis ini juga biasanya terjadi lebih parah sehingga membutuhkan penanganan yang serius. Penyebab mimisan posterior biasanya yaitu dapat karena trauma pada hidung (yang bisa disebabkan karena pukulan pada kepala atau jatuh, atau hidung patah), operasi hidung, tumor di rongga hidung, aterosklerosis, obat-obatan yang menyebabkan perdarahan lebih mudah (seperti aspirin dan antikoagulan), kelainan pembekuan darah, hereditary haemorrhagic telangiectasia (HHT), leukimia, serta tekanan darah tinggi.  

Sahabat sehat, jika mengalami mimisan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mencoba untuk tenang dan tidak panik, kemudian duduk tegak dan tidak berbaring. Posisi duduk dapat mengurangi tekanan pembuluh darah dalam hidung, sehingga perdarahan dapat segera berhenti. Lalu, condongkan tubuh ke depan agar darah yang keluar dari hidung tidak masuk ke tenggorokan karena darah yang tertelan dapat memicu muntah. Pencet hidung selama 10-15 menit dan bernapaslah melalui mulut. Kemudian kompres  pangkal hidung dengan kompres dingin untuk memperlambat perdarahan.

Setelah mimisan berhenti, usahakan untuk tidak membuang ingus, mengorek bagian dalam hidung, membungkuk, melakukan aktivitas berat setidaknya selama 24 jam. Hindari asap rokok dan tidak konsumsi minuman alkohol. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya iritasi hidung atau risiko perdarahan berulang.

Jika langkah-langkah di atas tidak efektif untuk menghentikan mimisan, maka dibutuhkan penanganan oleh dokter. 

Tim PKRS RSUP Dr.Kariadi

 

Share:

Tags:

Beri Komentar