news Details

.

KAKI DIABETIK DAN AMPUTASI KAKI

Disusun oleh :

  1. dr. YP. Ceria Anindita, SpPD
  2. dr. Amalia Sukmadianti, SpGK
  3. dr. Rudy Handoyo, SpKFR-K
  4. dr. Satya Hutama Pragnanda, SpM

Mentor :

  1. dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD, KPTI
  2. dr. Tjokorda Gde Dalem Pemayun, SpPD, KEMD

 

 

Diabetes dapat menyebabkan dua potensi ancaman untuk kaki yang dapat menyebabkan amputasi yaitu :

 

  1. Kerusakan saraf (neuropati diabetik)

Ketika jaringan saraf di kaki rusak, sensasi rasa sakit menjadi berkurang. Itu sebabnya kaki dapat terluka atau terpotong tanpa penderita menyadarinya.

  1. Mengurangi aliran darah

Diabetes juga dapat mempersempit pembuluh arteri, sehingga dapat mengurangi aliran darah ke kaki. Dengan kurangnya darah untuk memberi nutrisi pada jaringan kaki, maka luka menjadi sulit untuk disembuhkan.

 

  • Penting :

Luka kecil yang tersembunyi di bawah kaki dapat cepat berkembang menjadi luka besar yang parah.

Luka dan infeksi yang terlanjur parah dapat menyebabkan dilakukannya amputasi kaki.

 

Pemeriksaan dan perawatan kaki pada penderita kaki Diabetes Melitus bertujuan untuk mencegah terjadinya luka. Pemeriksaan tersebut sangatlah penting karena untuk mencegah kerusakan saraf kaki yang bisa mengakibatkan kaki penderita tidak bisa merasakan nyeri sama sekali. Bagian yang diperiksa adalah punggung kaki, telapak kaki, sisi-sisi kaki, dan sela-sela jari.

 

PERAWATAN DAN SENAM KAKI DIABETIK

Perawatan Kaki Pasien Diabetes

  1. Kaki yang belum terdapat luka / ulkus
  2. Hal-hal yang harus diperhatikan di rumah :
  • Jangan merendam dan menggososk kaki terlalu lama. Cukup 5-10 menit
  • Jangan berjalan di aspal atau batu panas tanpa alas kaki
  • Jangan biarkan kaki kering dan pecah-pecah
  • Jangan menggunakan silet atau pisau untuk memotong kapalan / mata ikan di kaki
  • Jangan memakai sepatu atau kaos kaki yang sempit
  • Jangan menggunakan sepatu yang ber hak tinggi atau ujung sepatu yang lancip
  • Jangan menggunakan sembarang obat untuk menghilangkan mata kaki di kaki
  • Jangan membiarkan luka kecil di kaki, sekecil apapun luka tersebut
  • Mengurangi benturan dan gesekan pada area kaki
  1. Senam kaki

Kegiatan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk membantu mencegah luka dan membantu melancarkan peredaran darah pada kaki.

Tujuan :

  • Membantu memperbaiki sirkulasi darah
  • Memperkuat otot-otot kecil kaki
  • Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
  • Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
  • Mengatasi keterbatasan gerak sendi.

Latihan dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk dan tidur dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki.

 

 Gerakan senam kaki

  

  1. Penggunaan sepatu diabetes

Penggunaan sepatu khusus sebaiknya dimulai pada tahap pencegahan. Sepatu dibuat oleh subbagian ortotik prostetik bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.

Kaki sudah terdapat luka atau ulkus dangkal

Jika sudah terjadi luka atau ulkus dangkal dan terlokalisir, digunakan sepatu khusus yang diresepkan oleh dokter ahli.

Jika tidak memungkinkan, pasien sebaiknya berjalan dengan alat bantu untuk menjaga agar luka tidak tertekan beban tubuh.

Kaki sudah terdapat luka atau ulkus dalam

Prinsip utama adalah perawatan luka, setelah luka sembuh barulah dibuat peresepan sepatu khusus diabetik oleh dokter ahli.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pemakaian sepatu :

  • Sepatu harus nyaman dan kaki tidak boleh dipaksakan untuk masuk. Sebaiknya membeli sepatu pada sore hari karena biasanya kaki seseorang akan sedikit lebih besar akibat berdiri atau berjalan seharian.
  • Gunakan ukuran sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki.
  • Ukuran sepatu dapat disesuaikan dengan menggunakan tali sepatu atau strap karet, ujung sepatu bagian depan lebar sehingga memberikan ruang yang lapang untuk jari-jari dan mengurangi penekanan berlebih pada jari-jari kaki.
  • Alas sepatu berbentuk setengah bulat pada dasar sepatu sehingga beban tubuh terbagi rata pada kaki tanpa ada penekanan pada area tertentu.
  • Tinggi hak sepatu kurang dari 2 inci untuk mengurangi risiko jatuh dan pembagian beban tubuh yang rata.
  • Kedalaman sepatu yang lebih dalam daripada sepatu biasa dengan alas sepatu bagian dalam yang sesuai bentuk kaki, berbahan karet yang fungsinya untuk menyerap benturan atau beban tubuh, sedangkan untuk alas sepatu bagian luar, gunakan material lunak seperti bahan kulit.

 

                                                                

 

 

DIET PADA PASIEN KAKI DIABETIK

Prinsip Diet :

  1. Menjaga kadar gula darah tetap dalam rentang normal dengan cara :
  • Mengatur konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat terutama karbohidrat simpleks (gula murni, madu, sirup, minuman kemasan siap saji), karbohidrat secara umum (nasi, singkong, ketela, jagung, makanan berbahan dasar tepung seperti roti, biskuit, keripik, kerupuk, gorengan). Makanan tersebut diperbolehkan untuk dikonsumsi dalam batas tertentu sesuai kondisi individu diabetisi
  • Cukup asupan serat (buah dan sayuran) minimal 5 porsi sehari (disesuaikan dengan leaflet bahan makanan penukar RSUP dr. Kariadi), untuk mencegah peningkatan gula darah secara drastis, kenyang lebih lama sehingga mengurangi cemilan, mengikat kolesterol di dalam saluran cerna membantu menormalkan kadar kolesterol darah serta untuk memenuhi kebutuhan mikronutrien yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka di kaki
  • Olahraga 3-5x per minggu, intensitas sedang, minimal 30 menit seperti jalan santai
  1. Menjaga kecukupan asupan protein untuk penyembuhan luka di kaki dengan cara :
  • Konsumsi sumber protein hewani seperti telur, ikan, ayam, daging, ditambah dengan protein nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan setiap kali makan
  • Apabila konsumsi protein harian masih kurang atau luka di kaki luas maka perlu tambahan oral nutritional supplementation (ONS) yang tinggi protein
  1. Proses memasak makanan yang direkomendasikan adalah dengan mengukus, merebus, dan menumis untuk menjaga zat gizi optimal dalam makanan dan untuk mengurangi asupan lemak dari minyak makanan yang digoreng
  2. Konsultasi diet dapat dilakukan dengan dokter spesialis penyakit dalam, ahli gizi atau dokter spesialis gizi klinik untuk diet tiap individu, karena dengan penyakit yang sama, pilihan/selera/kebiasaan makan akan berbeda dan diet diabetisi perlu dipelihara dalam waktu yang lama, maka perlu kenyamanan dalam mengatur diet

Disusun oleh :

  1. YP. Ceria Anindita, SpPD
  2. Amalia Sukmadianti, SpGK
  3. Rudy Handoyo, SpRM

Mentor :

  1. dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD, KPTI
  2. dr. Tjokorda Gde Dalem Pemayun, SpPD, KEMD

Sitasi :

www.p2ptm.kemenkes.go.id

Buku Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (2016)

Dardai E, Allison SP, Leon-Sanz M. Nutrition support in the diabetic in basic in Clinical Nutrition Fourth Edition. ESPEN 2011 : 681-95.
Sobotka L, Wild T. Nutrition and wound healing in Basic in clinical Nutrition Fourth Edition. ESPEN 2011 : 666-74.

Share:

Tags:

Beri Komentar